E-Book: BOLEHKAH MENJUAL HARTA WAKAF?
SEKILAS
INFO
Judul Buku
Bolehkah Menjual Harta Wakaf?
Penulis
Isnawati, Lc. MA
Editor
Fatih
Setting & Lay out
Fayyad & Fawwaz
Desain Cover
Faqih
Penerbit
Rumah Fiqih Publishing
Jalan Karet Pedurenan no. 53 Kuningan
Setiabudi Jakarta Selatan 12940
Jakarta Cet Pertama
29 September 2018
Literasisambas.org - Pada dasarnya
subtansi dari berwakaf adalah menginfaqkan harta dijalan Allah, dengan menahan
harta tersebut atau mengkekalkan pokoknya, dan menyalurkan manfaatnya secara
terus menerus. Sebagaimana petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kepada
Umar bin Khattab ketika Umar mendapatkan perkebunan kurma sebagai ghanimah
pasca perang Khaibar.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ أَصَابَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ أَرْضًا بِخَيْبَرَ فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَأْمَرَهُ فَقَالَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَصَبْتُ مَالًا بِخَيْبَرَ لَمْ أُصِبْ مَالًا قَطُّ هُوَ أَنْفَسُ عِنْدِي مِنْهُ فَمَا تَأْمُرُنِي بِهِ فَقَالَ إِنْ شِئْتَ
حَبَّسْتَ أَصْلَهَا وَتَصَدَّقْتَ بِهَا قَالَ فَعَمِلَ بِهَا عُمَرُ عَلَى أَنْ لَا يُبَاعَ أَصْلُهَا وَلَا يُوهَبَ وَلَا يُورَثَ تَصَدَّقَ بِهَا
لِلْفُقَرَاءِ وَفِي الْقُرْبَى وَفِي الرِّقَابِ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَالضَّيْفِ لَا جُنَاحَ عَلَى مَنْ وَلِيَهَا أَنْ يَأْكُلَهَا
بِالْمَعْرُوفِ أَوْ يُطْعِمَ صَدِيقًا غَيْرَ مُتَمَوِّلٍ
Artinya: "Dari Ibnu Umar ia berkata; Umar bin Al
Khaththab mendapatkan bagian sebidang tanah di khaibar, lalu ia mendatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam meminta
solusi. Ia lalu berkata, "Wahai Rasulullah, aku mendapatkan harta berupa
sebidang tanah di khaibar, dan aku tidak memiliki harta yang paling aku sukai
selain itu, lalu apa yang engkau perintahkan kepadaku?" beliau bersabda:
"Jika engkau mau, tetaplah engkau pegang tanah itu dan silahkan engkau
bersedekah darinya." Ibnu Umar berkata, "Lalu Umar melakukan hal itu,
ia tidak menjual, tidak menghibahkan, dan tidak mewariskan tanah tersebut. Ia
sedekahkah harta tersebut kepada orang-orang fakir, kerabat, fi sabilillah,
Ibnu Sabil, dan tamu. Dan bagi orang-orang yang mengurusinya ia boleh
memakannya dengan ma'ruf, atau menjamu temannya tanpa mengkomersilkannya."
(Hadits Sunan Ibnu Majah No. 2387)
Dalam hadis ini nabi secara tegas memberi syarat, melarang mengubah harta benda wakaf yang telah diwakafkan, menjualnya, mewariskannya atau bahkan hanya sekedar menghibahkannya. Selengkapnya, klik link di bawah ini untuk mendownload e-book tersebut.
Posting Komentar