Serial Khutbah Jum'at ke-2: TIGA HIKMAH DI BALIK PANDEMI COVID-19 DI ERA NEW NORMAL
Oleh: Usmul Hidayah
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا
أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا
بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ
وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ كَمَا قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ
وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ
إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ
وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ
وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Jamaah Shalat Jum’at yang
dirahmati Allah
Literasisambas.org - Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas segala nikmat
dan karunia-Nya yang tak terhitung karena hanya dengan bersyukur, Allah akan
menambahkan nikmatnya kepada kita. Saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan
kepada anda semua agar senantiasa bertakwa kepada Allah Yang Maha Mangetahui
segala rahasia. Bertakwalah kepada-Nya secara lahir dan batin. Karena takwa
kepada Allah Subhanahu wa ta’ala adalah bekal
terbaik di akhirat kelak.
Dan mari kita panjatkan salam dan hormat kita kepada manusia
terbaik, yang telah disempurnakan jalur nasabnya, fisiknya, akhlaknya, ilmunya
oleh Sang Pencipta. Dinobatkan menjadi Pemimpin anak Adam pada hari kiamat,
penutup para nabi dan rasul, satu-satunya utusan Allah yang diutus untuk
seluruh alam semesta. Manusia terbaik ini telah membawa hukum halal dan haram,
Perintah dan Larangan sebagai panduan hidup maka sangat wajar sebagai pengikut
yang setia untuk memberikan salam hormat kepada Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Adapun judul khutbah, pada hari yang mulia ini yakni “3 Hikmah Dibalik Pandemi Covid-19 di Era New Normal”.
Jamaah Shalat Jum’at yang dirahmati Allah
Alhamdulillah, kita masih bisa berkumpul, menjalankan sholat Jumat di Masjid ini,
dengan tetap menjaga protokol kesehatan demi untuk kebaikan semuanya. Pandemi
Covid-19 ini banyak memberikan pengaruh besar bagi kehidupan. Hampir seluruh
sektor terdampak dari Kebijakan Pemerintah selama kurang lebih 4 bulan terakhir
diberlakukannya Lockdown, Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB), hingga sekarang penerapan New Normal.
Beberapa bulan yang lalu, kita diuji dengan
ketidaknormalan, tapi sekarang keadaan sudah kembali ‘Normal’. Kemaren, tidak ada lagi suasana masjid yang demikian riuh
saat mendekati sholat wajib tiba, dan banyak yang pro dan kontra dengan
kebijakan tersebut. Sekarang telah
dinormalkannya kembali, maka dari itu mari kita datangi masjid kita
untuk shalat berjama’ah tanpa ada lagi rasa was-wasan, tanpa ada lagi rasa
beban, tanpa ada lagi larangan, semua telah normal mari kita shalat berjama’ah
di masjid kita. Tapi, jangan lupa, tetap memenuhi protokol kesehatan yang telah
ditetapkan pemerintah.
Kemaren tidak ada lagi suara tadarus al-Quran dari corong pelantang suara, baik di masjid atau mushola. Dan saya yakin semua yang ada di sini tetap membaca al-Qur’an di rumahnya masing-masing saat Pandemi Covid-19 itu datang. Tapi, ada dikalangan kita yang merindukan tadarus al-Qur’an, suara lantang dari ibu’-ibu, suara mungil anak kecil maupun suara emas orang dewasa saat melantunkan ayat suci al-Qur’an disetiap malam atau pun di malam jum’at khususnya. Sekarang telah dinormalkan kembali maka dari itu, mari kita ambil kesempatan ini dengan semaksimalnya untuk selalu membaca al-Qur’an setiap harinya baik di rumah maupun di masjid.
Jamaah Shalat Jum’at yang
dirahmati Allah
Dari pandemi Covid-19 ini, tentu ada hikmahnya sebagai bentuk kasih
sayang Allah Subhanahu wa ta’ala
kepada makhluknya. Islam sebagai agama Rahmatan
Lil ‘Alamin yang berarti bentuk rahmat atau kasih sayang Allah Subhanahu wa ta’ala bagi seluruh alam
semesta. Rahmat dinikmati secara bersama-sama yang datangnya dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Dalam diri Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam
yang membawa ajaran Islam terdapat rahmat bagi seluruh makhluk. Ditengah
situasi seperti ini, dengan berlandaskan hukum Islam pada al-Qur’an dan Sunnah-sunnah
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam perlu di perhatikan agar Allah Subhanahu
wa ta’ala ridhai segala aktivitas yang akan dijalani. Adapun hikmahnya
antara lain:
1.
Meningkatnya Kesadaran Adanya Ke-Esaan Allah Subhanahu wa ta’ala
Allah Subhanahu wa ta’ala atas segala sifat
keesaan-Nya membuat manusia kadang lalai dalam mengingatnya. Segala apa yang
ada di langit dan di bumi menjadi bukti bahwa jika Allah Subhanahu wa ta’ala menghendaki terjadi maka akan terjadilah.
Seperti Pandemi Covid-19 ini, tidak lain semua ini terjadi karena atas seizin
Allah. Allah Subhanahu wa ta’ala Berfirman:
وَاِنْ
يَّمْسَسْكَ اللّٰهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهٗ ٓاِلَّا هُوَ ۚوَاِنْ يُّرِدْكَ
بِخَيْرٍ فَلَا رَاۤدَّ لِفَضْلِهٖۗ يُصِيْبُ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ
ۗوَهُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Artinya: "Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yunus ayat: 107)
Begitu pula rasa cinta Allah kepada setiap hambanya, Pandemi Covid-19 ini merupakan cobaan yang harus kita syukuri. Bisa jadi ini semua bentuk teguran dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Mulanya yang jarang sekali sholat berjamaah di masjid, akibat pandemi Covid-19 dan ada larangan, baru kita sadar bahwa shalat berjama’ah di masjid sangat diutamakan dan diperlukan oleh semua kalangan baik yang beriman maupun yang masih proses untuk mendapatkan iman. Maka syukuri dan nikmati Pandemi Covid-19 ini, semoga menjadi kebaikan dan menambah ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
2.
Saling Berusaha dan Peduli Untuk Membantu Sesama
Membantu yang lemah adalah sebuah kemuliaan yang
dimiliki oleh manusia yang kuat secara lahir maupun batin. Sejatinya manusia
dengan segala keterbatasannya dapat mengusahakan apa yang dapat dilakukannya,
namun tentu saja semua itu kadang ada yang tidak dapat dilakukan melampaui
batasannya. Seperti yang terjadi saat ini, banyak yang kehilangan pekerjaan
akibat dampak Covid-19, ada juga yang tidak mendapatkan penghasilan untuk
mencukupi kebutuhan keluarga.
Karena hampir seluruh sektor terdampak dari pandemi
virus ini, kuncinya adalah terus berusaha, berdoa, dan berserah diri kepada
Allah Subhanahu wa ta’ala atas ketetapannya. Bentuk kepedulian ini mencerminkan
dampak besar bahwa hidup di masyarakat akan indah jika saling tolong menolong. Maka
dari itu, disinilah dibutuhkan uluran tangan, untuk saling meringankan beban,
untuk mempererat tali persaudaraan, untuk mengukir kembali senyum yang sempat
hilang. Sebagai makhluk Allah yang beriman dan mempunyai kelebihan harta, maka
ambil kesempatan ini untuk saling membantu antar sesama dalam hal kebaikan.
Allah Subhanahu
wa ta’ala, berfirman:
وَتَعَاوَنُوْا
عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya”. (QS. Al-Maidah: 2
3.
Memperhatikan Kebersihan, Kesehatan dan Hidup Secara Teratur di
Masyarakat
Islam adalah agama yang mendorong semua penganutnya untuk mencintai kebersihan. Bahkan, dari ayat-ayat al-Quran hingga hadist-hadist Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam pun dijelaskan betapa pentingnya menjaga kebersihan.
Firman Allah:
اِنَّ
اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Artinya: “Sungguh,
Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri”.
(QS. Al-Baqarah: 222)
Dari arti ayat tersebut, kita diingatkan untuk tetap
bersih dan suci adalah sebagian dari iman. Dengan mensucikan diri, berarti kita
menunjukkan cinta dan pengabdian kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Allah sangat menyukai orang-orang yang
berperilaku hidup bersih dan teratur karena untuk menghadap-Nya tidak
diperkenankan bila dalam keadaan tidak suci.
Sebelum adanya Pandemi Covid-19 ini, mungkin saja
dulunya jarang sekali memperhatikan kebersihan. Tapi setelah adanya Covid-19, sekarang
lebih hidup teratur dengan hidup bersih sebagai upaya pencegahan Virus
Covid-19. Rajin Mencuci Tangan menggunakan sabun, membawa Hand Sinitizer setiap berpergian keluar rumah, mengganti pakaian
ketika telah pulang ke rumah, hingga rutin mandi merupakan hal yang paling di
perhatikan saat ini.
Upaya hidup bersih, sehat, dan pola hidup yang teratur
telah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam.
Beliau bersabda:
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الْفِطْرَةُ خَمْسٌ أَوْ خَمْسٌ
مِنْ
الْفِطْرَةِ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَنَتْفُ الْإِبِطِ وَتَقْلِيمُ
الْأَظْفَارِ وَقَصُّ الشَّارِبِ
Artinya: “Dari
Abu Hurairah dan sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Fitrah
(suci) itu ada pada lima hal, atau ada lima hal dari fitrah; khitan, mencukur
bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan mencukur kumis".
(Hadits Sunan Abu Dawud No. 3666 )
Jamaah Shalat Jum’at yang
dirahmati Allah
Adapun kesimpulannya, mari bersama kita memulai menata diri.
Merencanakan segala aktivitas dalam tatanan hidup New Normal. Menjalankan hidup normal di bulan-bulan selepas Pandemi
Covid 19, dengan tetap menjaga Keimanan, kepedulian, kebersamaan, saling
menolong dan tidak kalah pentingnya tetap menjaga kebersihan diri, seperti
ungkapan “Kebersihan sebagaian dari Iman”. Seraya demikian. Jika kita muslim
sejati. tentu, menjaga iman, menjaga wudhu, menjaga mata, menjaga perilaku,
menjaga sumber rezeki dari mana asalnya. Istilah “New Normal” dalam ibadah
harus dimaknai lebih luas. Dan keberhasilan new normal ini tergantung dari
kedisiplinan kita semua.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ،
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ
وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah ke-2
أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ ، وَأَشْهَدُ
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ
نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ
وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْااَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ.
فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ
مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ،
وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا،
وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِينَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا،
وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا
وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ،
والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً
وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ
وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى
عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ, يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ
مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Posting Komentar