KRITERIA LAKI-LAKI YANG PANTAS DIJADIKAN SUAMI DALAM PANDANGAN ISLAM
Oleh: Usmul Hidayah
Literasisambas.org - Segala
puji adalah milik Allah, Rabb semesta alam. Salam dan shalawat atas pemimpin
makhluk dan para Nabi yakni Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, semoga keberkahan tercurah kepada keluarga, sahabat dan
orang-orang yang mengikutinya hingga akhir zaman.
Sobat,
dalam perjalanan kehidupan pasti akan timbul rasa cinta kepada seseorang.
Dengan rasa cinta itu, maka akan timbul ingin hidup bersama orang yang kita
cintai. Sebagai orang yang beriman, Islam adalah agama yang sempurna dan telah
memberikan penjelasan bagaimana menyambut rasa cinta itu. Dan Islam sangat
memperhatikan dengan siapa kita membangun rumah tangga.
Sebelum
kepernikahan, ada baiknya kita harus mempelajari bagaimana memilih pasangan
hidup yang dianjurkan oleh Islam agar tidak ada rasa penyesalan dikemudian
hari. Dalam proses penantian hadirnya jodoh, kita dianjurkan untuk selalu
memperbaiki diri terutama ilmu agama sebagai bekal awal pernikahan. Terlebih
lagi jika ia seorang ikhwan, ia dituntut bisa menjadi iman yang baik untuk
keluarganya. Jika ia seorang akhwat, maka ia dituntut bisa menjadi ibu yang
bisa mendidikan anaknya dengan ilmu agama. Karena keluarga adalah madrasah pertama
bagi seorang anak.
Seiring
perjalanan dalam penantian, pasti ada rasa kekhawatiran seperti apa jodoh saya
nanti. Islam telah memberikan penegasan atau jawaban dalam hal ini. Di dalam
al-Qur’an, Allah firman:
اَلْخَبِيْثٰتُ
لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِۚ وَالطَّيِّبٰتُ
لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِ
Artinya:
“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang
keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan
yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan
yang baik (pula)”. (QS. An-Nur: 26)
Ayat di atas, Allah telah memberitahukan
kepada kita bahwa lelaki yang baik untuk wanita yang baik dan juga sebaliknya.
Lelaki yang buruk untuk wanita yang buruk dan begitu juga sebaliknya. Tugas
kita dalam proses penantian adalah menjalankan dan patuh dengan aturan syari’at Islam. Jika kita
menjaga aturan Allah maka Allah akan menjaga jodoh kita. Bukankah jodoh adalah
cerminan kita sendiri?
Hal terpenting dalam pernikahan adalah
niat. Niatkan untuk beribadah kepada Allah. Sesungguhnya ibadah yang terlama
adalah pernikahan. Cari pasangan yang bisa mengajak kita ke surga, cara
pasangan yang bisa membimbing ke jalan Allah, cari pasangan yang bisa saling
mengingatkan, cari pasangan yang bisa saling melengkapi dan saling membantu.
Sungguh, ibadah itu berat, maka cari pasangan yang bisa saling menyemangati
dalam hal kebaikan.
Adapun
kriteria pasangan yang dianjurkan dalam Islam adalah, sebagai berikut:
1.
Kategori Laki-laki
Laki-laki
seperti apakah yang disukai oleh wanita? Apakah anda termasuk di dalamnya?
Inilah beberapa kategori laki-laki yang diidamkan sebagai suami oleh para
wanita.
a.
Beragama dan Berakhlak Mulia
Setiap wanita selalu mendambakan seorang laki-laki
yang beragama baik, berakhlak mulia, dan taat beribadah. Laki-laki yang shalih
berpotensi memberikan rasa aman kepada masa depan keluarganya, betanggung jawab
dalam membina rumah tangga serta mendidik anak-anaknya. Laki-laki seperti ini,
apabila ia mencintai, maka akan menjadi mulia siapapun yang dicintainya. Dan
apabila ia membenci, maka ia tidak akan mendzaliminya.
Laki-laki yang baik agamanya akan memelihara
keluarganya agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan terkutuk dan tindakan tercela
yang bisa menghancurkan harga diri keluarga di akhirat nanti. Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ
وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS. At-Tahrim: 6)
b.
Bertakwa
Sebaik-baik bekal dalam berumah tangga adalah
ketakwaan seperti yang telah ditegaskan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam firmanya:
وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰى
Artinya: “Bawalah
bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa”. (QS.
Al-Baqarah: 197)
Seorang pernah mengatakan kepada Hasan al-Bashri, “Saya memiliki anak perempuan. Dengan siap,
menurut anda, seharusnya saya nikahkan? Beliau menjawab, “Nikahkanlah dengan
orang yang bertakwa kepada Allah. Jika ia mencintainya, maka ia akan
memuliakannya. Jika ia marah kepadanya, maka ia tidak akan mendzaliminya”.
(Lihat Uyunul Akhbar, Ibnu Qutaibah ad-Dinawari, 4/308)
Oleh sebab itu, takwa merupakan bekal utama untuk mengarungi bahtera rumah tangga agar tidak mudah dihempas badai dan ombak. Perlu diperhatikan juga, bagaimana tauhidnya, bagaimana aqidahnya, bagaimana shalatnya terutama pada saat shalat Isya’ dan Shalat Shubuhnya.
c.
Berkepribadian Tangguh, Berpendirian Teguh dan Suka
Bekerja Keras
Laki-laki yang kuat bukanlah laki-laki diktator yang selalu ingin menang sendiri. Laki-laki yang kuat adalah seorang laki-laki yang mempu menghadapi berbagai macam tantangan dan problem kehidupan, semangat bekerja untuk menafkahi keluarga, tegas dalam kebenaran serta mencintai segala kebaikan. Ia mampu meletakkan segala sesuatu pada tempatnya dan memberi hak sesuai dengan porsinya.
d.
Penuh Perhatian, Memahami Tabiat dan Perasaan Wanita
Islam telah memberikan gambaran bagaimana seharusnya
sikap kaum laki-laki terhadap kaum wanita. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, bersabda:
“Sesungguhnya
wanita diciptakan dari tulang rusuk yang tidak akan bisa lurus bersamamu di
atas satu jalan. Jika kamu menikmatinya, maka kamu menikmatinya dalam kondisi
bengkok, namun bila kamu ingin meluruskannya, maka boleh jadi patah dan
patahnya adalah thalaq”. (HR. Iman Bukhari
dalam Shahihnya, no. 5186)
Wanita amat sensitif dari laki-laki sehingga dia lebih condong kepada laki-laki yang bisa memberi perhatian penuh, cinta yang tulus dan peka terhadap keluhan hati dan jeritan jiwa serta bisa memahami watak dan perasaannya.
e.
Santun dan Dermawan
Sifat bakhil adalah akhlak tercela yang sangat dibenci
oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,
sebaimaa firmannya:
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ
يَبْخَلُوْنَ بِمَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ هُوَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ بَلْ
هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۗ سَيُطَوَّقُوْنَ مَا بَخِلُوْا بِهٖ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ
وَلِلّٰهِ مِيْرَاثُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
خَبِيْرٌ ࣖ
Artinya: “Dan
jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah
kepada mereka dari karunia-Nya mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka,
padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu
akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa
yang ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan”.
(QS. Ali Imran: 180)
Kedermawanan seorang laki-laki menjadi tanda perhatian dan kasih sayang yang tulus kepada keluarganya. Laki-laki yang shalih akan memanfaatkan hartanya untuk kebaikan, bukan hanya untuk keluarga dan kerabatnya, namun juga untuk ummat dan masyarakat.
f.
Pemberani dan Kuat
Laki-laki pemberani sanggup menghadapi segala masalah secara arif dan bijaksana, sehingga seorang wanita merasa aman dan tenang karena mempunyai tempat berteduh dan bergantung setelah Allah Ta’ala.
g.
Bersih dan Rapi
Islam sangat memperhatikan kebersihan dan kerapian,
karena itu merupakan tanda keimanan kepada Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintai keindahan dan kebersihan. Sebagaimana
sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam,
artinya:
“Sesungguhnya Allah itu baik dan mencintai kebaikan,
bersih dan mencintai kebersihan”.
(Status Hadits Dhaif yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dalam Sunannya,
no. 2799)
Hampir semua wanita akan terpesona dan terpikat kepada laki-laki yang berpenampilan bersih dan rapi. Sebaliknya, dia akan menghindari laki-laki yang berpenampilan kusut, kumuh, tidak menjaga kerapian dan kebersihan.
h.
Bersahaja dan Pandai Menjaga Rahasia
Laki-laki semacam ini mendapatkan jaminan surga,
sebagaimana diriwayatkan dari Sahl bin Saad bahwa Rasulullah bersabda, yang
artinya:
“siapa yang mampu
menjaga bagiku apa yang ada di antara kumis dan janggut dan di antara dua
kakinya, maka aku akan jamin baginya surga”. (HR.
Imam Bukhari dalam Shahihnya, no. 6474)
Wanita akan aman berumah tangga dengan laki-laki yang bersahaja dan pandai menjaga rahasia. Karena akan selalu mengontrol istrinya seperti kebiasaan seorang wanita yang banyak bicara dan banyak kelemahannya.
i.
Memiliki Rasa Cemburu
Wanita tidak menyukai laki-laki yang mudah menuduh dan
meragukan kondisi istrinya tetapi bangga jika memiliki pendamping yang
mempunyai rasa cemburu dengan kadar yang sewajarnya pada dirinya. Rasa cemburu
yang ditunjukan suami akan membuat wanita merasa berharga. Apabila laki-laki
tidak memiliki rasa cemburu terhadap istri dan anaknya adalah termasuk sifat
yang tercela. Sabda Nabi Shallallhu
‘alaihi wa Sallam, dari Abdullah bin Umar yang artinya:
“Tiga orang yang tidak dilihat Allah Ta’ala pada Hari Kiamat, anak yang durhaka kepada kedua orangtuanya, wanita yang mirip laki-laki dan laki-laki dayyuts (orang yang tidak punya rasa cemburu pada istri dan keluarganya)”. (HR. Imam Nasa’i dalam Sunannya, no. 2561)
j.
Setia dan Suka Membantu Kesulitan Istri
Setiap wanita pasti merindukan pendamping yang setia, tidak mengkhianati cintanya, memperlakukan secara wajar dan manusiawi, serta mengakui keberadaannya dan melindungi kesuciannya. Begitu pula, ia menghargai karyanya dan meninggikan martabatnya. Bahkan, wanita menjadi sangat sayang dan bangga disaat suaminya menyadari akan kesulitan dan kerepotan istrinya, sehingga tidak segan-segan membantu menyelesaikan tugas-tugas sang istri.
Setelah kita mengetahui kategori laki-laki yang pantas untuk dijadikan pasangan hidup maka apapun hasilnya nanti, perlu kita ketahui bahwa pasangan kita bukan orang yang sempura. Ia hadir dengan segala kekurangan. Ia hadir sebagai pelangkap hidup kita. Ia hadir sebagai memberi warna kehidupan kita. Salah satu kunci kebahagiaan berumah tangga adalah bersabar dan bersyukur. Bersabar dengan segala kekurangannya dan bersyukur dengan segala kelebihannya. Dan jangan lupa untuk selalu memantaskan diri, yakni pantas untuk menjadi istri. Mintalah petunjuk dan kekuatan kepada Allah untuk selalu istiqamah dalam proses memantaskan diri. Berdo’alah selalu semoga Allah menemukan jodoh yang beriman dan betakwa.
Wallahu’alam....
Sumber: Cerdas
Memilih Jodoh. Karya Zainal Abidin bin Syamsuddin
Posting Komentar