TAUBAT DAN HIJRAH
Oleh: Usmul Hidayah
Literasisambas.org - Taubat
dan Hijrah adalah kewajiban kita semua. Kita diperintahkan bertaubat
dari kemaksiatan, dari kedurhakaan kepada ketaatan, kepada kesholehan,
dan kepada keimanan dan ketaqwaan serta kepada ibadah sesuai dengan
sunnah Nabi shalallau 'alaihi wasallam.

Perlu kita ingat, bahwa
hijrah tidak mudah. Mereka berhijrah harus mendengar Firman Allah
Subhanahu wa ta'ala. Seperti QS. al-Ankabut ayat 2, artinya:
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?"
Allah
akan uji kita, sehingga terbukti mana-mana yang benar-benar berhijrah,
atau KaWe dalam berhijrah. Untuk bisa bertahan dalam berhijrah atau
ujian-ujian tersebut, maka kita perlu ilmu saudaraku. Firman Allah Qs.
al-Kahfi ayat 68, artinya:
"Dan bagaimana kamu dapat sabar (bertahan)
atas sesuatu (ujian), yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup
tentang hal itu?"
Contoh sederhana dari makna di atas, bagaimana
kita bisa melewati ujian matematika atau sejenisnya jika kita tidak tahu
ilmunya tesebut. Begitu juga kehidupan, tidak mungkin kita bisa betahan
dalam berhijrah kecuali dengan ilmu.
Jika kita memutuskan untuk
menuntut ilmu dalam berhijrah, maka ilmu apa yang haru priotitaskan?
Ulama besar Al Iman Ibnul Mubarak, nama yang tidak asing lagi didunia
ilmu. Beliau memberikan jawabannya kepada kita, kepada orang-orang yang
baru berhijrah. Beliau mengatakan: “Mereka para sahabat, para tabi’in,
ketika belajar mereka belajar adab dulu sebelum mempelajari ilmu”.
Mereka
mempelajari adab dan akhlak sebelum mempelajari ilmu, adab kepada
Allah, adab kepada Rasulullah, adab sesama ummat Islam, adab sesama
manusia. Mereka mempelajari itu semua, sehingga mereka sukses. Mereka
menjadi imam, mereka bukan hanya menguasai ilmu, namun mereka menjadi
teladan-telanda bagi kehidupan.
Wallahu a’lam....Sumber: Ceramah Ustadz Muhammad Nuzul DzikriBaca Juga: INDAHNYA MENJADI ORANG YANG SHALEH
Posting Komentar